Star Wars Identities Exhibition


A long time ago in a galaxy, far far away.. 

Are you a big fan of Star Wars? :)

Alhamdulillah, I'm so grateful the Star Wars Identities Exhibition is held in Utrecht, the Netherlands. Even though it is around 2 hours away from Groningen, but it does not make me miss this event. Haha. 

Star Wars Identities Exhibition is developed and produced by Montreal's X3 Production in collaboration with Lucasfilm. There were around 200 original Props, costumes, and even the drawings.  Most of the character were presented based on Star Wars Movie (Episode 1 - Episode 6), but I did see BB8 anyway from Star Wars Episode VII which means..  all generations could enjoy this.
I did really enjoy the exhibition since they presented the Star Wars characters in a unique way and at the same time, we did also explore our own identities by an interactive experience that was intertwined with the collection of Props. How? We need to cross ten interactive stations since this exhibition is equipped with an audio tour and REID wristband. 

Sounds very exciting, right? WOW!  Am I a Jedi Master? or am I an Ewok? or am I actually part of the dark side? Well, it is unveiled at the end of the exhibition :)

The Star Wars theme was playing in my head ݉🎶🎶🎶
Are you ready? :)
The first station

Wookie or Human? Hmm..

Hello, BB8!

Jar-jar Binks

You could not catch me, Stormtrooper and Boba Fett! Haha

Beep beep, R2!
Danae with C3PO



Seeing them makes my minds travel back to my childhood, yes I played Star Wars Episode I Pod Racer Game when I was 10.  Which one is your favorite racer? Mine is Gasgano 😎
Upper left to right: Aldar Beedo, Teemto Pagalies, and Mars Guo
Lower left to right: Gasgano, Wan Sandage, and Elan Mak 

Han Solo in Carbonite

Station 3 :)

Jabba the Hutt


Princess Leia

Meet Master Yoda!

The Last Station


Anakin Skywalker



 Finally, I meet you, Darth Vader

The final question just before leaving the exhibition
The moment of truth: Amalina and Danae

Tadaaaa!! Don't you dare, I'm a Jedi Knight and Obi-wan Kenobi is my mentor woohoo :)
They also sent the full identity profile that can be accessed here, but I put also below my identity as a Jedi 😏
AMALINAFEMALE HUMAN
I was raised on the lush planet Naboo, where members of my community made their living working as landscapers at the planet’s many cultural heritage sites. On holidays my best friend and I would traditionally meet with our families for a picnic in the Lake Country.
My parents required discipline from me but gave me support when I needed it, and I inherited my strong set of intellectual abilities from them. Later on I spent some time with the wise Jedi Master Obi-Wan Kenobi, whose guidance left me with knowledge I still use every day in my job as a Jedi Knight.
I remember this one time when I took down an enemy command station in a single shot. I didn't let this affect me too much, though; instead I opened a Rebel academy and dedicated my life to training the younger generation.
People often tell me I’m a generally organised and prepared person, I also tend to be altruistic and accommodating. But the most important thing to me is benevolence: after all, helping is its own reward, as they say.
The Force is very strong with me, so I wasn't surprised when the Emperor tracked me down. When he offered me limitless power in exchange for my allegiance, I fought the urge to join him and his evil minions and rejected his offer.
Thank you! We had a really good time! 
For those of you who want to have the same experience or want to reveal your own Star Wars Identities, please check out this link since this event is only until 11th of March 2018 :) 

May the Force be with you! :)

Keterlibatan Orangtua dalam Pendidikan Anak Usia Dini di Belanda

Sekitar satu bulan yang lalu (Januari 2018), saya menerima undangan pertemuan orang tua murid dari sekolah tentang VVE Thuis. Hmm apa sih itu? VVE Thuis adalah program untuk orang tua murid Groep 1 atau Groep 2 agar ikut partisipasi untuk pendidikan usia dini anak. Pertemuan orang tua murid ini membicarakan tentang bagaimana caranya orang tua murid dapat menstimulasi dan terlibat dalam pendidikan anak. Dengan adanya stimulasi dan keterlibatan dari orang tua di rumah, diharapkan anak menjadi semakin cepat mengerti apa yang diajarkan di sekolah. Jadi, bagaimana caranya?


Tema kelas untuk bulan Januari - Februari adalah Musim Dingin dan Karnaval. Orang tua murid dihimbau untuk mengajak anak keluar rumah dan bermain ketika bersalju, hehe... Misalnya membuat boneka salju dan melempar bola salju. Lalu, anak bisa membawa salju dari luar ke dalam rumah dan disimpan di mangkuk. Untuk apa? To look what's happening. Jika suhu menghangat maka es akan mencair dan jika es yang telah meleleh dimasukan ke dalam freezer maka akan membeku lagi. Nah, disini anak diharapkan bisa belajar tentang suhu, tentang dingin and little bit of chemistry hihi. 

Selain itu, orang tua juga dihimbau untuk mengobrol dengan anak tentang apa yang terjadi ketika musim dingin. Ketika keluar rumah, orang tua bisa mengajak anak untuk melihat pohon-pohon di luar, tidak ada bunga bermekaran, sungai yang membeku, dan kita pun perlu menggunakan pakaian yang sesuai seperti jaket, syal, dan sarung tangan karena suhu udara yang sangat dingin. 

Oh iya, Juf (guru) juga memberi board game dengan tema musim dingin. kelihatannya sederhana namun Dinara senaaang sekali ketika mencobanya. Satu hari bisa main sampai tiga kali!

Board Game : Winter Theme
Dinara suka sekali :)
Juf juga memberikan list kata-kata yang dianjurkan untuk disampaikan di rumah sesering mungkin supaya anak-anak hapal dan mengerti akan kata-kata tersebut. 

List kata-kata tema Karnaval

Aturan dasar dari VVE Thuis ini adalah sebagai berikut.

1) Mengobrol dengan anak,
2) Mendengarkan anak dan merespon dengan positif,
3) Menyemangati anak dan memberi pujian,
4) Mengikuti apa yang anak lakukan dan mengamati apakah dia sangat antusias atau tidak.

Dan yang paling penting adalah disini anak menggunakan bahasa Ibunya, native language, selama melakukan aktivitas-aktivitas VVE Thuis ini. Bahasa Indonesia saja, tidak perlu menggunakan Bahasa Belanda. Meskipun anak-anak mengerti bahasa Belanda, namun apabila menggunakan bahasa Ibu, hal ini akan membuat anak mampu membuat koneksi sendiri antar kata-kata dalam bahasa yang berbeda, seperti ada tombol "switch" saja di otaknya, Ma sya Alloh.. Oh iya, sekolah pun memberi perlengkapan khusus untuk kegiatan VVE Thuis di rumah lho, terdiri dari krayon, dadu, pion, papan bermain, lem, dan gunting kertas. 


Meeting VVE Thuis berikutnya dijadwalkan bulan Maret dengan tema musim semi. In sya Alloh hasilnya nanti akan saya tulis lagi di blog ini ya :)

Sekilas tentang Taman Kanak-kanak di Belanda

Sekolah Dasar di Belanda atau Basisschool memiliki 8 kelas (biasa disebut dengan 'groep') yang terdiri dari Groep 1 (anak umur 4 tahun) sampai Groep 8 (12 tahun). Pemerintah Belanda mewajibkan anak untuk mulai sekolah saat berumur 5 tahun (Groep 2) tapi hampir seluruh anak di Belanda memulai sekolah dari Groep 1. Apabila disamakan dengan sistem pendidikan di Indonesia, Groep 1 setara dengan TK A, groep 2 setara dengan TK B, dan groep 3 setara dengan kelas 1 SD.

Karena disini budayanya segala in advance, maka kami pun mulai melakukan survey sekolah saat Dinara berumur 3 tahun. Setelah melakukan kunjungan dan melakukan berbagai pertimbangan (hehe), kami memilih salah satu sekolah dan melakukan pendaftaran. Kami mendaftarkan Dinara kurang lebih 3 bulan sebelum ulang tahun Dinara yang ke 4. Saat itu, kami hanya mengisi formulir dan tidak membayar biaya apapun. Beberapa hari setelah itu, kami mendapatkan e-mail dari sekolah untuk jadwal intake/trial sebanyak dua - tiga kali. 

Baca juga : Survey Sekolah Anak

Disini anak-anak tidak menggunakan seragam, pakaiannya bebas tetapi sopan.  Hari pertama intake pun tiba. Dinara terlihat agak overwhelmed dengan tempat baru dan suasana baru. Satu kelas terdapat 22 anak, tidak seperti di daycare (max 15 anak). Alhamdulillah, anak tetangga kami, Almira, satu kelas dengan Dinara jadinya Dinara merasa ada teman hehehe.. Intake pertama membuat saya bangga sekali.  Meskipun hanya setengah hari (08:30-12:00) tapi Dinara tidak menangis atau pun cranky.


First day intake : membuat pohon hias dan mewarnai gambar pohon. Saat itu tema kelasnya adalah Natal
Waktu sekolah seperti pada umumnya yaitu hari Senin hingga Jumat, dimulai pukul 08:30 hingga pukul 14:00. Pintu sekolah dibuka pukul 08:20. Juf (baca : Yuf, artinya guru) sudah stand by di depan pintu kelas menyambut kedatangan anak-anak. Anak-anak mengantri bersalaman dengan Juf sambil berkata "Goedemorgen Juf.." (artinya selamat pagi, Ibu Guru) .Orangtua boleh mengantar masuk ke kelas namun hanya sampai 08:30 saja. Gerbang utama sekolah akan ditutup pukul 08:30 sehingga apabila terlambat harus lewat pintu samping dan jalannya cukup memutar, jadi.. ya jangan sampai terlambat :) Sekitar pukul 10:00 adalah waktu break yaitu waktu anak-anak makan buah bersama-sama di kelas. Setiap anak membawa bekal buah dan juga bekal makan siang dari rumah. Di sekolah tidak ada kantin, apalagi mamang mamang tukang jajan 😅 Adapun jam makan siang adalah pukul 12:00 di kelas masing masing. Anak-anak makan sendiri dan diajar mandiri sejak dini. 

Suasana sekolah jam 08.30. Anak-anak siap masuk ke kelas masing-masing



Bekal sekolah Dinara: roti, buah dan susu. Simpel sekali kaan :) 

Di sekolah Dinara, untuk kelas TK dibagi menjadi tiga yaitu kelas De Vlidertuin (kelas kupu-kupu), Het Berenhool (kelas Beruang) dan De Kikkersloot (kelas Katak).

Kegiatan di kelas
Sekolah ini menggunakan metode Dalton (untuk lebih jelasnya mengenai metode Dalton bisa dilihat di link ini) yang berbasiskan dalam 3 hal yaitu independency, freedom & working together. Kursi duduk anak di kelas dibuat melingkar dan setiap anak memiliki kursi sendiri (ditandai dengan stiker yang bertuliskan namanya). Setiap hari posisi kursinya diacak dan diatur oleh Juf  supaya anak-anak saling mengenal (mungkin juga supaya tidak pilih pilih teman ya hehe..) Juf nya juga duduk dalam lingkaran yang sama dengan anak-anak. Anak yang duduk di samping kanan dan kiri Juf saat hari itu (helper van de dag) adalah anak yang akan bertanggung jawab untuk membantu Juf dan jadwalnya digilir, setiap anak pasti kebagian. Hmm mungkin sama seperti ketua kelas di Indonesia ya hehe.. sehingga sedari kecil anak diajari tanggung jawab.
Kegiatan dimulai dengan bernyanyi kemudian anak dipersilahkan bertanya ke Juf tentang apapun namun sebelumnya harus mengacungkan tangan kanan terlebih dahulu dan anak-anak lain mendengarkan. Alhamdulillah anak jadi dilatih berani berbicara di depan teman-temannya. Oh iya, selalu saja ada tema untuk kelasnya. Misalnya tema winter, spring, carnaval, autumn dan lainnya sehingga kegiatan di kelas disesuaikan dengan tema.


Suasana kelas (video dari Youtube, diupload oleh pihak sekolah)

Baca juga : Keterlibatan Orangtua dalam Pendidikan Anak Usia Dini di Belanda

Secara umum sekolah di Belanda gratis namun setiap sekolah dapat memungut biaya untuk kegiatan tambahan. Biaya sekolah Dinara adalah sebesar 47 euro per tahun dan ini digunakan untuk kegiatan-kegiatan di sekolah misalnya kegiatan pentas akhir tahun dan juga school trip. Tidak ada uang pangkal, uang bangunan, uang buku atau uang yang lain karena sudah disubsidi oleh pemerintah Belanda.


Suasana saat menjemput anak. Orangtua sudah menunggu di pelataran sekolah sebelum pukul 14:00. Anak-anak keluar tepat pukul 14:00.
Untuk sekarang sekian dulu cerita mengenai TK di Belanda. In sya Alloh yang berkaitan dengan kegiatan sekolah akan ada di postingan berikutnya :)


Tulisan ini saya dedikasikan untuk Dinara. Semoga ketika Dinara sudah besar Dinara masih bisa  mengingatnya :) 

week #8 - week #9 Suzuki Book 1

Hello there!
Sorry for the delay in the progress report (Ha!). On week #8 I skipped the lesson since (again) the lab was very busy. I did also change the schedule for the lesson to Wednesday evening because it seems more convenient for these days. 
Anyway, starting this week I use this book: Suzuki Violin School volume 1, I just said to myself "Wow it's getting real. It's getting real.. can't wait to play Bach Minuet 1.." 

I bought the book from Book Depository. This picture is taken from here
Last Wednesday I had a very nice time during the lesson. My teacher taught me the technique from song 1 - song 4 and also I start to use the fourth finger (!!!!)
Fortunately, I found some songs demo on youtube and it helped me a lot during practice. 





That's all for now. Wish me luck and may the fourth finger be with me! 😉

Groningen, 17th of February 2018
Amalina

Lomie Kangkung a la Mambo

Bahan:
- Mi, rebus hingga matang
- 2 ikat kangkung, rebus hingga matang

Bahan kuah:
- 5 butir bawang merah
- 3 butir bawang putih
- 1 sdm ebi
- 100 gram fillet ayam
- 2 sdm saus tiram
- 2 sdm kecap asin
- 2 sdm kecap manis
- 750 mL air
- 2 sdm tepung tapioka, larutkan dengan sedikit air 
- Kaldu ayam bubuk *optional
- Garam dan merica secukupnya

Cara membuat kuah:
1) Rebus ayam sampai matang lalu suwir-suwir. Sisihkan kaldunya.
2) Haluskan bawang merah, bawang putih dan ebi. Tumis bumbu halus ini dengan sedikit minyak sampai harum dan masukan ke dalam kaldu ayam.
3) Tambahkan saus tiram, kecap asin dan kecap manis ke dalam kaldu. Aduk rata. 
4) Tambahkan garam dan merica, cicipi rasanya. Jika sudah pas, tambahkan larutan tepung tapioka sambil diaduk. (Kalau dirasa kurang kental, bisa ditambah lagi. Kekentalan sesuai selera 😁) 

Cara penyajian
1) Taruh mi dan kangkung di mangkuk.
2) Tuang kuahnya.
3) Tambahkan ayam dan pangsit ayam di atasnya.
4) Tadaaaaaaa siaaap disajikan 😎



Happy cooking!

Umroh dengan Balita : Mekkah


Assalamualaikum! 

Setelah sebelumnya saya menuliskan tentang persiapan keberangkatan dan pengalaman selama di Madinah, akhirnya in sya Alloh ini akan menjadi postingan terakhir dan mungkin yang utama tentang umroh dengan balita

Bismillahirrahmaanirrahim, semoga Alloh menjaga niat saya menuliskan ini semata-mata hanya karena ingin merekap pengalaman saya dua bulan kemarin untuk referensi saya ke depan dan mudah-mudahan bermanfaat juga untuk teman-teman yang membacanya. OK, langsung saja ya :)

1. Berihram dan Perjalanan ke Mekkah
Siang itu setelah Dzuhur di Masjid Nabawi, kami bersiap untuk meninggalkan hotel Hayatt Madinah. Kami sudah berpakaian ihram dan naik bis rombongan menuju Masjid Bir Ali untuk mengambil niat umroh. Kira-kira dalam waktu 20-30 menit dari Madinah kami sudah tiba di Masjid Bir Ali. Kemudian, rombongan dibagi dua menjadi rombongan jamaah laki-laki dan rombongan jamaah perempuan  untuk sholat sunnah dua rakaat. Disana banyak sekali jamaah namun cenderung lebih tertib. Hanya saja, antrian untuk ke toilet sangat panjang. Harus sabar :) 

Tips #1 Pilihlah toilet jongkok karena cenderung antriannya tidak sepanjang antrian toilet duduk.

Masjid Bir Ali (gambar dari sini)

Setelah sholat dua rakaat, kami menuju bis dan kami melafadzkan niat umroh yang dilanjutkan dengan melantunkan kalimat tabliyah.

“Labbaik Allahumma labbaik. Labbaika laa syarika laka labbaik. Innal hamda wan ni’mata laka wal mulk laa syarika lak"

Ma sya Alloh Allohu akbar.. Saya tak tahan menahan air mata.. It's getting real, gumam saya dalam hati. Para jamaah laki-laki secara bergantian melantunkannya lewat microphone di bis. Lantunannya cukup keras dan speaker bisnya berada tepat di atas kepala kami. Namun.. Saya tambah terharu melihat Dinara yang senang dan tidak menangis! Seperti yang pernah saya ceritakan disini kalau Dinara paling tidak tahan dengan suara keras. Jangankan suara sirkus, Dinara bahkan pernah menangis keras di masjid di Amsterdam karena lantangnya suara adzan dan suara imam.

Masya Alloh, Allohuakbar, Alhamdulillah.. ketika itu Dinara bahkan mengikuti kalimat talbiyah dan sempat tertidur pulas saat perjalanan. Meleberlah air mata saya.. Ampuni hamba yang  sudah khawatir berlebihan sebelum berangkat, Ya Alloh.. :') Dinara adalah makhluk ciptaan Alloh, dalam genggaman Alloh, sungguh tentu saja tidak sulit bagi Alloh untuk membolak-balikkan keinginan dan moodnya. 

Selama perjalanan, kami berhenti di sebuah rest area untuk sholat Maghrib dan membeli makan. Lagi-lagi saya membeli makan di Al Baik 😃dan memesan Chicken Nugget Menu supaya bisa dimakan di bis karena saat itu Dinara tertidur pulas.

Menu Chicken Nugget Al Baik (gambar dari sini)

Kami menghabiskan waktu hingga 2 jam di rest area karena menunggu jamaah yang lain sehingga kami baru sampai di hotel Al-Shohada Mekkah pukul 22.30. Kami mengambil bagasi dari bis dan check in dan Dinara masih tertidur lelap. Sementara itu rombongan pergi umroh pukul 00.30. Hmm.. Akhirnya kami memutuskan untuk ikut istirahat sambil menunggu Dinara bangun dan tidak pergi bersama rombongan. 

2. Tawaf, Sa'i dan Tahalul
Kami pergi umroh bertiga saja waktu Dhuha esok harinya dengan bekal buku catatan manasik, buku catatan doa dan buku saku (terimakasih banyak ya teh Monik buku sakunya, kepake banget 😊) Setelah sarapan, kami siap berangkat untuk umroh. Dinara ceria sekali, "mau lihat Ka'bah" katanya.

Bismillah, siap berangkat
Sebelum berangkat, kami bingung antara mau bawa stoller atau tidak karena kami tidak tahu dimana tempat untuk menyimpan stroler disana. Lalu kami memutuskan Dinara menggunakan kursi roda karena berdasarkan pengalaman-pengalamam teman-teman yang juga umroh dengan balita, mereka menggunakan kursi roda untuk anaknya saat Tawaf dan Sa'i (terimakasih sarannya ya, Jazakumulloh khoiron..)

Kami bertanya ke respsionis apakah pihak hotel menyediakan kursi roda untuk dipinjam sementara. Sebenarnya ini iseng-iseng berhadiah saja sih, kalau ada ya syukur, kalau tidak ada ya tidak apa-apa. Masya Alloh Alhamdulilah.. ada yang mewakafkan yang kursi roda dan disimpan di resepsionis hotel sehingga kami tidak perlu menyewanya. Kami pergi ke Masjdiil Haram dari hotel kira-kira membutuhkan waktu 20 menit berjalan kaki. Oh iya, pintu masuknya khusus ke lantai 1 ya karena itu jalan khusus untuk jamaah berkursi roda.

Jalan masuk jamaah berkursi roda di Masjidil Haram
Momen yang paling mengharukan adalah melihat Ka'bah pertama kali, begitu magical.. Selama ini sholat menghadap Ka'bah dan saat itu Ka'bah ada di depan mata. Saya dan suami tak bisa menahan air mata haru :') Setelah berdoa, kami memulai ibadah tawaf. Di lantai 1, untuk 1 putaran tawaf kira-kira membutuhkan waktu 15 menit (dengan kecepatan jalan santai). Tempat dimulainya tawaf ditandai dengan adanya lampu hijau dan ada papan pengumuman yang bertuliskan "Tawaf starts here". Kami membutuhkan waktu 1,5 jam untuk menyelesaikan 7 putaran tawaf. 
Kemudian, kami lanjutkan dengan Sa'i. Letaknya dekat sekali dari tempat tawaf. Ada tulisan "to Masa'a" di lantai yang sama. Ikuti saja arahnya. Kami melakukannya di  jalur khusus untuk yang mengunakan kursi roda. Alhamdulillah berjalan dengan tertib dan lancar.. Kami selesai umroh pukul 11.30 dan langsung siap-siap untuk sholat Dzuhur berjamaah.

Sesaat selesai Sa'i
Setelah selesai sholat Dzuhur, kami cari barbershop di luar mesjid. Rata-rata harganya 10 Riyal untuk rambut botak hehe. Setelah tahalul, selesai sudah ibadah Umroh, Alhamdulillah berjalan dengan lancar.. :')


3. Tawaf Sunnah dan Sholat Berjamaah di Masjidil Haram

Alhamdulillah, setelah ibadah umroh, di hari-hari berikutnya kami sempat sholat berjamaah di Masjidil Haram. Kami tidak menggunakan kursi roda lagi karena kami menemukan tempat parkir untuk stroller yaitu di sebelah kiri dan kanan pintu gerbang no 1 King Abdul Aziz Gate. Jangan taruh stroller sembarangan ya karena (katanya) suka ada sweeping. Saya pernah mendengar beberapa cerita tentang kehilangan stroller di Masjidil Haram. Mungkin itu bukan hilang tapi menyimpan di tempat yang salah sehingga disweeping sama petugas karena kan butuh tempat untuk tempat sholat banyak jamaah :) 

Tempat Parkir Stroller Masjidil Haram

Karena Masjdiil Haram besar sekali, saya merekomendasikan teman-teman untuk mengunjungi blog ini : Navigate thru Masjidil Haram supaya ada bayangan tentang kondisi disana.

Tips #2 Untuk sholat berjamaah di Masjidil Haram, kurang lebihnya sama seperti di Masjid Nabawi. Kami mencari tempat sholat untuk saya atau mencari meeting point dulu, lalu setelah sholat kami janjian disitu. Setelah sholat Maghrib, kami menunggu Isya, bisa diam di masjid atau jalan-jalan ke Clock tower karena ada mall disana supaya sekalian mencari makan malam hehehe. Untuk sholat Maghrib dan Isya, Dinara suka sekali sholat di lantai paling atas karena cenderung tidak penuh.  Karena spacenya luas jadi bisa lari-lari deh dan banyak anak kecil juga, nambah teman deh 😏 Kalau waktu Dzuhur dan Ashar lumayan terik sehingga kami memilih untuk sholat di dalam masjid.

Lantai 4 Masjidil Haram

"Ibu, aku senang disini.."

Alhamdulillah kami juga sempat mengerjakan tawaf sunnah. Beberapa kali Dinara ikut namun ada juga saat Dinara tidak diajak karena kecapekan, sehingga jadinya kami gantian lagi deh hehe (seperti tag team saja ya). Kami tawaf di lantai paling bawah (dekat dengan Ka'bah). Untuk menuju kesana harus melewati gerbang no 94 dan ada lagi gerbang no berapa ya aduh maaf saya lupa, namun lokasinya sebelah kiri gerbang King Abdul Aziz Gate. Untuk lebih jelasnya, bisa dilihat di link ini  (it's not my vlog haha, I found it and I think it's very useful so I put it here). Saat kami bertiga tawaf di bawah Alhamdulillah Dinara bisa menyelesaikan 2 putaran tawaf. Setelah itu, Dinara digendong Suami. Karena tawafnya di dekat Ka'bah, tentu jaraknya jadi lebih pendek sehingga kami hanya membutuhkan waktu 30 menit untuk menyelesaikannya. Namun jika hari Jumat, ma sya Alloh, jamaahnya lebih banyak dan padat sehingga kami membutuhkan waktu 1 jam.

Setelah selesai tawaf, minum air zam-zam dulu
3. Ziarah di Mekkah. 
Rasanya tidak lengkap jika sudah pergi ke Mekkah namun tidak melakukan ziarah. Sayangnya travel yang kami ikuti tidak ada agenda untuk ziarah ke tempat-tempat bersejarah di Mekkah. Akhirnya kami menggunakan taxi kenalan dari teman. Supir taksinya berasal dari Pakistan, namanya Pak Rahmat. Beliau bisa berbahasa Inggris dan bersedia untuk memandu kami ke tempat-tempat berikut. 

Di Jabal Nur lokasi Gua Hiro

Di Jabal Tsur

Di Jabal Tsur

Di Jabal Rohmah


Di Jabal Rohmah

Di Depan Tempat Lempar Jumrah

Di Mina
Saya merasa dengan menggunakan taxi menjadi lebih fleksibel karena tidak usah saling tungggu, apalagi kalau sambil membawa balita yang kadang "cepat bosan" 😈 Kami tidak terlalu berlama-lama di setiap tempat ziarah, paling lama 10-15 menit. Pak Rahmat juga sangat ramah dan mampu menjelaskan juga tentang sejarah tempat yang kami kunjungi. Kami puas dengan pelayanannya dan harganya sangat affordable. Apabila teman-teman berminat menggunakan jasanya, silahkan kontak saya via e-mail, nanti akan saya beri nomor kontak Whatsapp Pak Rahmat. 

Rindu Baitulloh :')

Ada foto bertiga yang gak selfie hehehe Alhamdulillah ada jamaah yang berbaik hati menawarkan diri untuk memotret kami.. Jazakalloh khoiron :)
Alhamdulillah, atas rahmatNya selesai juga tulisan ini. Semoga Alloh mengundang kita semua untuk berkunjung kesana (lagi) bersama dengan keluarga dan orang-orang tercinta, aamiin.. Semoga pengalaman dan tips-tips di atas bisa bermanfaat dan dapat membantu teman-teman ya :)