Cerita Kelahiran baby Amanda

*Tadinya ini mau dipost satu bulan setelah lahiran, tapi baru sempat sekarang :) Tak mengapa ya :D*


Jakarta, xx Februari 2020


Lega dan senang. Dua kata yang paling menggambarkan keadaan saya saat cuti melahirkan. Saya baru mengambil jatah cuti melahirkan 1,5 pekan sebelum due date saat perut sudah besar, jalan pun sudah pelan-pelan banget, udah eungap kalau kata orang Sunda mah. Pepet teruusss biar nanti agak lama bareng baby, iya kaan.. Hari pertama cuti rasanya benar-benar enjoy banget hehehe.. Waktu yang ada digunakan benar-benar buat istirahat, akhirnya yaa istirahat setelah teu reureuh dari bulan Juli 😊


Keesokan harinya, saya merasakan kontraksi. Waduh, jangan-jangan sudah mau lahiran. Saya pun menghitung lama kontraksinya dengan app Contraction Timer. Kontraksi semakin terasa saat Maghrib. Saya yang saat itu belum menyelesaikan 'koper melahirkan' langsung menugaskan suami untuk membereskannya.
Lama-kelamaan, durasi kontraksi memendek dan jarak antara kontraksi satu dan setelahnya semakin lama. Dan.... perlahan kontraksi pun hilang setelah dua jam lamanya. Fiuh.. berarti bukan sekarang ya de lahirannya 😁

Sejak itu, kontraksi palsu sering dirasa setiap harinya. HP pun gak jauh dari tangan. Sekali terasa  kontraksi, buru-buru deh cek dengan app contraction timer. Saya pun selalu berkata ke dede bayi "de.. lahirannya pas kondisi jalan lagi gak banjir ya.. pas kondisinya jalanan lancar dan ga macet ya de.. pas Ayah stand-by di rumah dan Kakak ada yang jagain kalau kita ke rumah sakit.."

H-2 due date

Siang itu, ada whatsapp message dari RSIA Tambak. Hmm.. apakah ini konfirmasi dari Ruang Bersalin ya? 
Ternyata isinya adalah...
"Selamat siang,
Kami dari RSIA Tambak ingin menginformasikan untuk tanggal 25 Februari - 9 Maret 2020 dr. Yuyun SpOG tidak bisa praktek dikarenakan cuti umroh, terimakasih🙏"
Wadaw. Agak panik sih karena selama ini kan kontrol ke dr. Yuyun. Tapi setelah itu saya tanya rekomendasi dokter kandungan ke teman saya yang pernah kontrol di RSIA Tambak juga. Beliau merekomendasikan dr. Ika.

H-1 due date

Qodarulloh, dr. Ika praktek pukul 18:00-20:00 dan memang hari itu ngepas dengan jadwal kontrol kandungan. Bismillah saya coba deh kontrol kandungan ke dr. Ika. Kalau memang nantinya cocok, insya Alloh saya pilih dr. Ika untuk membantu proses melahirkan nantinya, ucap saya dalam hati saat itu.

Saat kontrol, masya Alloh.. dr. Ika sangat ramah, detail sekali menjelaskan hasil USG. Beliau agak kaget sih ketika saya bilang ' hplnya besok dok.' hehehe..
"Kepalanya sudah di panggul lho, Bu. Kondisi janin baik, air ketuban juga masih cukup. Kalau belum mules juga sampai pekan depan, harus induksi ya. Kalau Ibu gak mau induksi, ya operasi. Ibu ke ruang bersalin ya sehabis ini untuk cek CTG." kata dr. Ika.
Malam itu kira-kira jam 20:30, saya ke ruang bersalin untuk cek CTG. Kata Bidan "wah ini sudah ada kontraksi, bu. Tapi memang belum kuat. Saya cek dalam ya untuk memastikan pembukaan?"

Waduh.. nanti dulu deh bu Bidan. Saya malah belum siap dicek dalam. Saya menolak dengan alasan "Bu, nanti kita nunggu mules aja ya 😐". 

Akhirnya kami dibolehkan pulang ke rumah. Sampai rumah kira-kira pukul 21:30. Dinara sudah tertidur lelap. Saat itu Mamah dan Adik saya sudah standby di rumah untuk menjaga Dinara kalau-kalau saya lahiran. Tak lama kemudian saya merasa seperti ada discharge.. apakah ketuban pecah? Karena bingung, kami balik lagi dong ke Rumah Sakit. Tak lupa pamitan sama Mamah dan bawa koper perlengkapan melahirkan. Sampai di rumah sakit sekitar jam 23:00. Mau gak mau dicek pembukaan dong. Ternyata baru pembukaan 1. Bidan agak ragu sama cairan yang keluar karena gak 'rembes' seperti air ketuban pada umumnya. Akhirnya? Kami pulang lagi ke rumah huehuehuehuee.. *bagooos

Due date 00:00 WIB
Nah sudah masuk due date dong hitungannya :D Baru juga sampai rumah eh malah kerasa kontraksi, kontraksinya pun teratur! Saya dan suami belum tidur sama sekali, saya coba untuk tidur tapi gak bisa karena kontraksi semakin teratur. Saya pun melihat jam dinding dan jam menunjukan pukul 02:00 pagi. Ketuban pun rembes!  Saya langsung kirim pesan Whatsapp ke Ibu Bidan yang stand by di kamar bersalin RSIA Tambak. Akhirnya kami balik lagi ke rumah sakit (untuk kedua kalinya😅). Masya Alloh, emang harus ke rumah sakit dini hari karena ngepas banget sama doa saya: jalanan ke rumah sakit lancar, ga banjir, ga macet dan di rumah sudah ada yang nungguin Kakak.

Kira-kira kami sampai rumah sakit sekitar jam 02:30 dan langsung masuk ruang observasi (lagi) untuk dicek CTG. Ibu Bidan bilang kontraksinya sudah bagus. Pembukaan pun sudah masuk pembukaan 2. 

Due date 06:00 WIB
Kontraksi makin kuat. Saya menahan kontraksi hanya dengan tiduran miring ke kanan, tidak bisa sambil jalan-jalan. Bidan khawatir air ketuban jadi semakin sedikit kalau berdiri dan jalan-jalan. Tak lama kemudian, bidan memberikan infus antibiotik. 

Suami sudah terlihat mengantuk dan lelah tapi gak bisa tidur. Kenapa? Karena tangannya saya remas-remas karena nikmatnya "gelombang cinta" dede bayi 😁Ketika saya terlihat kesakitan, Ibu Bidan selalu mengingatkan untuk mengatur nafas. 

"Tarik nafas dalam, tiup.. tarik nafas, tiup.."
"Sabar ya Bu, anak kedua kan, insya Alloh sebelum Dzuhur udah lahir ya Bu" kata Ibu Bidan. 

Sarapan pun diberikan oleh pihak Rumah sakit. Suami menyuapi saya dan saya makan secepat kilat, balapan antara ngunyah sama kontraksi 😆

Due date sekitar jam 08:00 pagi
Bidan bilang kalau dr. Ika menyarankan (nah lho) untuk diberikan induksi hormon oksitosin.  Sempat nervous karena ketika melahirkan Dinara pun saya diberikan induksi. Tapi yasudah saya pasrah saja. 

Suami bilang "insya Alloh prosesnya cepat dibandingkan lahiran Dinara. Ini sudah pembukaan 3."
Karena sudah diberikan induksi, saya pun langsung dipindah ke ruang bersalin.


45 menit kemudian...
"Wah sudah bukaan 9, Bu" kata Bidan. Saya kaget, seriusan bukaan 9? Bukannya tadi bukaan 3? Tapi kontraksinya pun sudah nikmat banget masya Alloh, I felt urge to push. Alhamdulillah dr. Ika datang tepat waktu.   
"nah itu kepalanya sudah keliatan. Bu.." kata dr. Ika
Akhirnya Amanda lahir jam 09:04 :') saat itu juga langsung proses IMD. Perjuangan selesai sudah.. Saya sampai tanya dua kali "dok, ini udah kan dok? Udah kan?" :') Alhamdulilah prosesnya jauh lebih cepat dibandingkan dengan melahirkan kakaknya, Dinara 😭

Alhamdulillah.. DNA kami bertambah lagi, Diamanda Nurfatima Adharis. Diamanda diambil dari kata bahasa Belanda "Diamant" yang artinya berlian, sedangkan Fatima diambil dari nama Fatimah Az-Zahra, putri Nabi Muhammad SAW.








Mohon doanya ya teman-teman, semoga Amanda menjadi putri sholehah, memiliki sifat-sifat teladan Fatimah Az-Zahra putri Nabi Muhammad SAW, sehat selalu, cerdas, kuat dan selalu bersinar layaknya berlian aamiin.. 😊

Jakarta, 1 Juni 2020
Amalina

6 comments

  1. Waw.. selamat atas kelahiran bayinya ya kak🤗
    Btw aku baru tau ada app khusus menghitung konttaksi.aku belum menikah sih jadi masih minim pengalaman, tapi aku sempat dapet job nulis artikel terkait ibu melahirkan, memang bener sering terjadi kontraksi palsu. Menurutku itu sih yg bikin deg2an.. kirian dah mau keluar eh taunya belum hehe

    ReplyDelete
    Replies
    1. Terima kasih Mbak Putri 😊

      Deket-deket due date memang sering terjadi kontraksi palsu. Alhamdulillah contraction timer app ini berguna banget pas lagi kontraksi, dan akan ada notifikasi 'ayo segera ke rumah sakit' kalau kontraksi sudah teratur hehehehe..

      Terima kasih sudah berkunjung ke blog ini ya Mbak Putri 😊

      Salam,
      Amalina

      Delete
  2. wah waah puji Tuhan ya mba lahir normal dan sehat. Banyak istilah-istilah yang ga aku pahami pas baca pos ini. Kaya cek CTG, proses IMD

    Kontraksi teratur juga maksudnya gmn mba? Jadi kontraksinya tiap 5 menit gitu ya misalnya?

    aku belum pernah hamil sih. Jadi ga tau. Haha. Mayan ini ilmu buat persiapan nanti kalau hamil. Hehe.

    ReplyDelete
  3. Halo Mbak Frisca,

    Terima kasih ucapannya :) Cek CTG itu untuk melihat adanya kontraksi atau tidak. Kalau sudah teratur misalnya 5 menit sekali dan terus menerus selama 1 jam (misalnya) berarti waktu lahirannya udah dekat dan harus siap siaga :D

    Kadang kalau udah makin dekat due date suka adaaa aja kontraksi palsu yang on-off-on-off malu malu kucing hihihi :D

    Terima kasih sudah mampir kesini ya Mbak :)

    Salam,
    Amalina

    ReplyDelete
    Replies
    1. oh begitu.. I see I see (manggut-manggut)

      iya sama-sama
      seneng baca ceritanya :)

      Delete
  4. Aaah, kenapa ya aku senang banget baca tulisan-tulisan tentang perjuangan ibu yang melahirkan gini. Perjuangan yang berat apalagi kalau lagi nunggu pembukaan. Beruntungnya kakak karena pembukaannya terbilang cepat. Aku pernah denger ada yang sampai seharian dong nunggu pembukaannya 😅

    Ngomong-ngomong, selamat atas kelahiran anak keduanya kak! Semoga menjadi anak yang pintar dan berbakti 😊

    ReplyDelete