The Art of Rejection

What's next? 

Sebuah pertanyaan BESAR itu sudah sering sekali saya dapatkan. Sebagian besar kolega saya suka bingung kalau ditanya seperti itu. Tapi, Alhamdulillah saya tahu jawabannya. Saya mau bekerja di sebuah perusahaan. yap, saya tidak berminat mengambil PostDoc.

Kontrak PhD yang sudah habis namun harus masih menulis thesis. Ya.. waktu kontrak dihabiskan untuk eksperimen because it is like a box of chocolate, you will never know what you will ever get!  Di departemen saya ini jaraaaang banget ada yang lulus dalam waktu 4 tahun. Ada sih, tapi dia kerjanya dari Senin sampai Minggu, dari pagi sampai malam heuheu.

Nah, kembali ke curcolan saya hehehe. 
Pekan ini saya mendapatkan 3 surat yang berbunyi demikian. 

Beste sollicitant,
Wij hebben je sollicitatie in goede orde ontvangen en deze doorgenomen.
Helaas moet ik je berichten dat wij hebben besloten de procedure te vervolgen met andere kandidaten. Wij hebben dit besloten aangezien de andere kandidaten nu een meer passende ervaring hebben en daarmee beter aansluiten op het gezochte profiel van de opdrachtgever.
Wij zullen uitkijken naar andere vacatures en mogelijkheden en houden je gegevens ook in file. Zodra een relevante vacature zich voordoet, dan neem ik direct contact met je op.

Ini bukan surat rejection yang pertama, tapi kalau seminggu dapet 3 kan kan rasanya... cukup nyess... Saya tidak akan sebutkan yang di atas ini aplikasi ke berapa. Biarlah Alloh, saya dan catatan di bullet journal yang tahu hehehe. 

Kecewa? Saya gak akan bohong, tentu saja saya kecewa.
Alhamdulillah Suami langsung mengingatkan saya dan menenangkan saya
"Mungkin belum waktunya, Bu."
Cess... Dari kecewa langsung jadi adem :') Alloh Maha Tahu waktu yang tepat dan Maha Tahu yang terbaik. Saya pun harus introspeksi diri lagi, sudahkah niat saya benar? Sudahkah niat saya lurus?

Saya pun teringat akan quote ini dari Teh Ghaida 
"Sesuatu yang didapatkan melalui perjuangan justru rasanya lebih nikmat dan bermakna.. lebih ingin menjaganya dan melindunginya.. kalau yang instan instan teh mungkin kelihatannya enak, padahal letak kenikmatan justru ada pada prosesnya.. dan ini hanya bisa dirasakan oleh orang orang yang melaluinya.. ☺️ " 
this is taken from here

Alhamdulillah, terimakasih atas semua nikmat yang telah Kau berikan ya Alloh.. :') Tetap semangat, tetap positif in sya Alloh :)

No comments

Post a Comment